Selasa, 20 September 2016

Fungsi-fungsi Manajemen



Beberapa fungsi pokok manajemen [1]sebagai berikut :

  1. 1.      Perencanaan (planning)

  1. 2.      Pengorganisasian (organizing)

  1. 3.      Pengaturan (directing)

  1. 4.      Koordinasi (coordinating)

  1. 5.      Kepemimpinan (leadership)

  1. 6.      Komunikasi (communicating)

  1. 7.      Pengawasan (controlling)

Para ahli manajemen memapartkan fungsi-fungsi manajemen sebagai berikut :

  • 1.      Planning

  • 2.      Organizing

  • 3.      Actuating

  • 4.      Controlling

Penjelasan mengenai fungsi manajemen sebagai berikut :
a.       Planning
Planning (perencanaan) adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban enam pertanyaan berikut.
1)       Apa tindakan yang harus dikerjakan?
2)      Mengapa tindakan itu harus dikerjakan?
3)      Dimana tindakan itu harus dikerjakan?\
4)      Kapan tindakan itu harus dikerjakan?
5)      Siapan yang akan mengerjakan tindakan itu?
6)      Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu?

b.      Organizing
Organizing (organisasi) adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah saasaran. Mengorganisasiakan adalah suatu proses menghubungkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi tertentu dan menyatupadukan tugas serta fungsinya dalam organisasi.
      Ada beberapa konsep dalam perngorganisasian, yang menurut Mondy dan Premeaux (1995) yaitu tanggung jawab, wewenang, pendelegasian dan pertanggung jawaban.[2]
Organisasi yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1)      Memiliki tujuan yang jelas
2)      Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut
3)      Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan dan kesatuan pikiran
4)      Adanya kesatuan perintah (unity of coment)
5)      Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota
6)      Adanya pembagaian tugas atau perkerjaan yang sesuai dengan kemampuan, ke ahlian, dan bakat masing-masing sehingga dapat menimbulkan kerja sama yang harmonis dan koopoeratif
7)      Pola organisasi hendaknya relatif permanen dan struktur organisasi disusun sederhana mungkin sesuai dengan kebutuhan, koordinasi, pengawasan, dan pengendalian.
8)      Adanya jaminan keamanan dalam pekerja (scurity of tenure ; anggota tidak merasa gelisah karena takut di pecat atau ditindak dengan sewenang-wenang.
9)      Adanya gaji atau insentif yang setimpal dengan jasa/pekerjaan sehingga dapat menimbulkan gairah kerja.
10)  Garis-garis kekuasaaan dan tanggung jawab serta hierarkis (urutan tingkatan) tatan kerjanya jelas tergambar dalam struktur organisasi.
11)  Mengarahkan (directing), proses pengarahan terhadap semua administrator sehingga melaksanakan perkerjaannya dengan proporsional (sebanding/seimbang) dan profesional.

c.       Actuating
Actuating adalah kegiatang yang menggerakan dan mengusahakan agar para pekerja melakukan tugas dan kewajibannya. Dalam actuating terdapat hal-hal berikut ;
1)      Penetapan start pelaksanaan rencana kerja.
2)      Pemberian contoh tata cara pelaksanaan kerja dari pimpinan.
3)      Pemberian motivasi para pekerja untuk segera bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
4)      Pengomuikasian seluruh arah pekerjaan dengan semua unit kerja.
5)      Pembinaan para pekerja
6)      Peningkatan mutu dan kualitas kerja
7)      Pengawasan kinerja dan moralitas pekerja

d.      Controlling
Controlling (pengawasan) adalah meneliti dan mengawasi agar semua tugas dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada atau sesuai dengan deskripsi kerja masing-masing personal. Pengendalian terdiri atas :
1)      Penilitian terhadap hasil kerja sesuai dengan rencana/program kerja.
2)      Pelaporan hasil kerja dan perdataan pelbagai masalah
3)      Evaluasi hasil kerja dan problem solving.
Dalam konteks manajemen, palinga tidak ada lima berbentuk kontrol berdasarkan definisi, tujuan dan ruang lingkupnya yaitu :
1)      Kontrol produksi
2)      Kontrol kualitas
3)      Kontrol inventaris
4)      Kontrol biaya

Pengawasan di bagi tiga, yaitu :
·         Top down (pengawasan dari atasan kepada bawahan).
·         Bottom up (pengawasan dari bawagan kepada atasan).
·         Self control (atasan atau bawahan mengawasi dirinya sendiri).
E. Tingkatan-tingkatan Manajemen
Manajemen dalam organisasi di bagi menjadi tiga tingkatan berikut :
a.       Manajer lini garis-pertama (firs line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam organisasi yang meminpin dan mengawasi tenaga-tenaga oprasional. Manajer lini tidak membawahi manajer lain.
b.      Manajer menengah (middle manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi.
c.       Manajer puncak (top manager) terdiri dari kelompok yang relatif kecil, manajer puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.

F. Manajemen Menurut Islam
Abu Sin[3] merumuskan empat persyaratan yang harus ada dalam manajen islami, yaitu sebagai berikut :
1)      Landasan nilai-nilai dan akhlak islami.
2)      Seluruh aktivitas manajemen merupakan salah satu bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Nilai-nilai ibadah harus dibangun dengan landasan ke Tauhidan
3)      Hubungan atasan dengan bawahan merupakan hubungan persaudaraan umat Islam, dengan antar manusia yang sederajat, egalitarian, dan berprinsip pada nilai-nilai universalitas kemanusiaan, kebangsaan, kemerdekaan, dan keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4)      Manajemen islam yang dilandasi oleh etika dan nilai-nilai agama, menjadi salah satu alternatif dalam menyelesaikan problem individu dan sosial di tengah-tengah zaman yang semakin tidak menentu secara moral.
Ada empat pilar etika manajemen dalam islam[4] :
a.       Ketauhidan yang berarti memadang segala aset dari trasaksi bisnis yang terjadi di dunia adalah milik Allah SWT, manusia hanya mendapatkan amanah untuk mengelolanya
b.      Keadialan artinya segala keputusan hanya transaksi dan interaksi dengan orang lain di dasarkan pada kesepakantan kerja yang di landasi oleh akad saling setuju dengan profit and lost sharing
c.       Kehendak bebas artinya manajemen islam mempersilahkan manusia untuk menumpahkan aktivitas dalam melakukan transaksi dan interaksi kemanusiaannya sepanjang memenuhi asas hukum yang baik dan benar.
d.      Pertanggung jawaban yaitu semua keputusan semua pimpinan harus di pertanggung jawabkan oleh yang bersangkutan.

Dalam Islam, unsur kejujuran dan kepercayaan sangat penting diterapkan dalam manajemen. Nabi Muhammad SAW. adalah seorang yang sangat terpercaya dalam menjalankan manajemen bisnisnya. Manajemen yang dicontohnkan Nabi Muhammad SAW. menetapkan manusia sebagai postulatnya dan fokusnya, bukan sebagai faktor produksi yang hanya diperas tenaganya untuk mengejar target produksi.


[1] Drs. Syafaruddin, M. Pd., Manajemen Lembaga Pendidikan Islam PT. Ciputat Press., 2005 JAKARTA., hal. 61
[2] Ibid hal 71
[3] Dr. KH. U. Sarfullah, M.M.P, Manajemen Pendidikan Islam, CV Pusaka Setia, Bandung.2012., hal. 48
[4] Ibid hal. 49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar